Langsung ke konten utama

Faktor Penyebab Keanekaragaman Masyarakat Indonesia


Faktor Penyebab Keanekaragaman Masyarakat Indonesia


Dalam sejarah, dinyatakan bahwa bangsa Indonesia merupakan bangsa imigran yang datang dari daerah Yunan Selatan (Indocina). Pada waktu itu bangsa Yunan Selatan sudah mulai berkembang dengan membawa kebudayaannya masuk ke Indonesia. Masuknya bangsa Yunan Selatan ke Indonesia terjadi secara bergelombang. Gelombang masuknya bangsa imigran tersebut dapat dibagi menjadi:
Gelombang pertama disebut dengan Proto Melayu. Proto artinya pertama, jadi hal ini dapat diartikan sebagai golongan pertama yang datang ke Indonesia. Bangsa yang datang pada gelombang pertama ini kemudian menetap di beberapa bagian daerah di Indonesia. Mereka menurunkan suku bangsa Batak dan Toraja. Secara fisik kedua suku bangsa tersebut mempunyai kemiripan.
Gelombang kedua yaitu bangsa Yunan Selatan yang masuk belakangan. Gelombang ini disebut dengan Deutero Melayu atau Neo Melayu. Deutero atau neo mempunyai arti baru, jadi hal ini menunjukkan bahwa bangsa tersebut adalah yang lebih belakangan masuk/datang ke Indonesia. Bangsa neo melayu ini menetap di banyak daerah di Indonesia yang menurunkan suku-suku bangsa selain suku yang datang terdahulu. Hampir semua suku bangsa di Indonesia adalah keturunan dari bangsa neo melayu.
Sejalan dengan berkembangnya zaman, maka kemudian datanglah bangsa-bangsa asing di Indonesia. Mereka kemudian beradaptasi dan berasimilasi dengan suku bangsa setempat, sehingga terjadi pembauran. Sekarang bangsa asing yang datang tersebut kemudian menjadi penduduk asli dari daerah tersebut. Bangsa asing yang kemudian datang dan berbaur dengan suku asli yaitu bangsa India, Arab, Belanda, dan Cina. Mereka membentuk pembauran budaya baru yang kemudian menjadi ciri budaya daerah.
Indonesia merupakan negara yang sangat luas yang terdiri dari kepulauan. Setiap pulau dibatasi oleh lautan di sekelilingnya. Di samping itu, Indonesia juga merupakan negara vulkanis dengan banyak pegunungan, baik gunung berapi ataupun yang bukan berapi. Karena kedua faktor tadi, maka di Indonesia terjadi isolasi geografi . Isolasi geografi adalah pembatasan suatu daerah oleh karena keadaan alam, yaitu laut dan gunung.
Isolasi akibat laut menyebabkan munculnya hambatan dalam melakukan hubungan diantara masing-masing pulau, walaupun tidak sama sekali terputus. Masing-masing pulau kemudian berkembang sesuai dengan alam yang ada di sekitar daerahnya. Oleh karena itu, antara satu pulau dengan pulau lain mempunyai suku bangsa yang berbeda kebudayaannya. Contohnya antara pulau Kalimantan dengan pulau Sulawesimempunyai suku bangsa dengan budaya yang berbeda-beda. Di Kalimantan terdapat suku bangsa dominan, yaitu suku Dayak. Sedangkan di Sulawesi terdapat banyak suku bangsa yang berbeda tanpa ada dominasi. Begitu pula antara pulau Jawa denganpulau Bali yang dipisahkan oleh selat Bali. Walaupun dalam sejarah tercatat bahwa suku bangsa Bali berasal dari suku bangsa Jawa, tetapi dalam perkembangan budayaanya diantara kedua suku bangsa tersebut memiliki perbedaan.
Isolasi akibat gunung yang tinggi, sehingga menghambat hubungan antara satu daerah dengan daerah lain. Dalam satu pulau terdapat banyak suku bangsa karena adanya hambatan geografi yang berupa pegunungan.Pada dasarnya ada budaya yang masih sama, tetapi dapat pula terjadi perbedaan yang menyolok antara suku bangsa satu dengan suku bangsa lain dalam satu pulau. Contohnya di pulau Jawa terdapat suku bangsa Sunda dan Jawa. Kedua suku tersebut mempunyai kebudayaan yang berbeda, walaupun tetap ada beberapa bagian budaya yang masih sama.
Berdasarkan pembagian iklim matahari, iklim di Indonesia secara umum adalah berupa iklim tropis yang panas. Iklim yang ada di suatu daerah dapat berbeda dengan daerah lain, hal ini dinamakan dengan iklim setempat. Faktor iklim setempat dapat menyebabkan perbedaan tata cara hidup masyarakat. Hal ini memengaruhi pula pola perilaku masyarakatnya.
Daerah yang mempunyai iklim yang panas dengan banyak sinar matahari dan curah hujannya akan menjadi daerah yang subur. Karena itu, masyarakat pada daerah seperti itu pola hidup dan mata pencahariannya adalah menjadi petani. Daerah-daerah pertanian pada umumnya terdapat di daerah dataran rendah. Banyak suku bangsa di Indonesia yang hidup di daerah dataran rendah dengan mata pencaharian utama sebagai petani. Oleh sebab itu, negara Indonesia dikenal sebagai negara agraris. Sedangkan pada daerah yang berupa dataran tinggi dengan karakteristik seperti itu akan berkembang masyarakat yang hidup dengan berkebun. Masyarakat yang memiliki pola hidup petani misalnya pada suku Sunda, Jawa, dan Melayu yang pada umumnya berada di wilayah Indonesia bagian barat dan beberapa di daerah bagian tengah.
Daerah dengan iklim panas tetapi sedikit turun hujan menyebabkan daerah tersebut kurang subur. Daerah ini banyak ditumbuhi semak belukar dan rumput, sehingga menjadi daerah padang rumput yang luas. Masyarakat yang tinggal di daerah seperti ini kemudian berkembang dengan pola hidup sebagai peternak. Mata pencaharian sebagai peternak menjadi pilihan utama karena alam mendukung usaha tersebut. Kondisi masyarakat seperti ini misalnya terjadi pada suku bangsa-suku bangsa di wilayah Nusa Tenggara, seperti Flores, Ende, Timor, Sumbawa, dansebagainya.
Daerah yang beriklim panas di pinggir-pinggir pantai menyebabkan masyarakatnya menjadi nelayan yang mengembangkan budaya menangkap ikan. Pola hidup sebagai nelayan tentu berbeda dengan pola hidup masyarakat yang mengolah tanah. Pada umumnya masyarakat yang tinggal di pantai hidup dengan budaya nelayan.
Indonesia terletak pada wilayah yang strategis dalam persimpangan lalu lintas dunia. Letak Indonesia secara geografis adalah antara dua benua, yaitu benua Asia dan Australia serta antara dua samudra, yaitu Samudra Pasifik dan Hindia. Karakteristik dari posisi Indonesia tersebut menjadikan Indonesia sebagai negara terbuka. Artinya, negara Indonesia sangat mudah untuk mengadakan kontak budaya dengan bangsa asing melalui jalur pelayaran dunia. Karakteristik dari keberadaan Indonesia di jalur dunia tersebut yaitu:
Benua Asia di sebelah utara Indonesia merupakan bangsa Asia yang mempunyai adat timur. Secara somatologis bangsa Indonesia mempunyai ciri-ciri sebagai bangsaAsia, hal ini berarti bangsa Indonesia akan lebih mudah menerima budaya dariAsia karena adanya kesamaan asal-usul. Budaya timur lebih kental dengan kepatuhan pada etika yang hamper sama dengan budaya bangsa Indonesia.
Benua Australia yang terletak di sebelah selatan Indonesia merupakan benua imigran bangsa Eropa, yaitu bangsa Inggris. Dengan demikian, budaya yang berkembang merupakan budaya bangsa barat. Mereka lebih cenderung mengembangkan budaya liberal yang sedikit banyak akan berpengaruh terhadap perkembangan budaya bangsa Indonesia. Apalagi sekarang ini banyak kerjasama terutama dalam bidang pendidikan dengan Australia.
Jalur lalu lintas laut yang menghubungkan antara Samudra Pasifik dengan Hindia dalam catatan sejarah menjadi pesat pada abad pertengahan. Ramainya lalu lintas perdagangan antarnegara yang mau tidak mau harus melalui Indonesia menyebabkan banyak pedagang asing yang singgah di Indonesia. Bahkan mereka mulai menetap di beberapa daerah di Indonesia. Masuknya agama Hindu dan Budha dimulai dengan singgahnya para pedagang dari India yang kemudian menyebarkan agama tersebut. Perdagangan dengan bangsa Gujarat di India dan Arab dengan membawa agama Islam menorehkan warna Islami dalam perkembangan budaya di beberapa suku bangsa Indonesia. Datangnya bangsa Portugis ke Indonesia yang menyebarkan agama Katolik kemudian berkembang di beberapa daerah. Bangsa Belanda dengan VOC-nya yang semula bertujuan dagang kemudian berubah menjadi kolonial. Selama 3,5 abad bangsa Belanda menguasai bangsa Indonesia yang tentunya berpengaruh terhadap budaya di Indonesia. Bersama dengan VOC terdapat para misionaris yang menyebarkan agama Kristen.
Masuknya agama dapat memengaruhi perkembangan budaya pada suku-suku bangsa tertentu. Hal ini menyebabkan terjadinya perbedaan-perbedaan pada budaya suku bangsa. Bangsa Indonesia pada zaman dahulu sudah mengenal kepercayaan yang berupa animisme dan dinamisme sebelum masuknya agama ke Indonesia. Perkembangan lebih lanjut ada sebagian dari masyarakat yang mencampuradukkan antara kepercayaan lokal dengan agama. Adapun proses masuknya dan perkembangan agama-agama di Indonesia akan diuraikan secara singkat sebagai berikut:
Agama Hindu dan Budha masuk ke Indonesia hampir bersamaan. Tetapi pada bukti sejarah menyatakan bahwa agama Budha lebih dulu masuk ke Indonesia, baru kemudian agama Hindu. Hal ini dapat dilihat dari keberadaan candi yang menjadi simbol agama Hindu dan Budha. Agama Hindu berkembang pada masyarakat Bali dan Lombok. Sedangkan pengaruh agama Budha ada di sebagian masyarakat Jawa dan beberapa masyarakat di luar suku Jawa.
Agama Islam pada awalnya masuk ke Indonesia dibawa oleh para pedagang Gujarat dari India. Kemudian bangsa Arab datang ke Indonesia sambil melakukan perdagangan. Pengaruh agama Islam tampak nyata dalam perkembangan budaya di beberapa suku bangsa. Suku bangsa yang perkembangan budayanya dipengaruhi oleh agama Islam diantaranya adalah Suku Minangkabau, Aceh, Sunda, Banjar, Makassar, dan sebagainya.
Agama Katolik yang dibawa oleh bangsa Portugis berkembang pesat pada suku bangsa Flores dan Timor.
Agama Kristen memengaruhi kebudayaan di beberapa suku bangsa diantaranya adalah suku bangsa Ambon, Batak, Minahasa, dan sebagian suku bangsa lainya. Pada suku bangsa Jawa mempunyai keunikan tersendiri dengan berkembangnya semua agama dan kepercayaan pada masyarakatnya. Pada masyarakat Jawa terjadi perkembangan sinkretisme dari semua agama dan kepercayaan yang terwujud dalam budaya kejawen.

Raharjo, Puji. 2009. Sosiologi 2: untuk SMA/MA Kelas XI. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.
http://www.siswapedia.com/faktor-penyebab-keanekaragaman-masyarakat-indonesia/

LEBIH LENGKAP KLIK DISINI DISINI






Komentar

Postingan populer dari blog ini

HAK WARIS ANAK ANGKAT, ANAK KANDUNG dan ANAK DILUAR NIKAH

Nama        :Herman Rahma Wanto NIM          :3301413085 Hukum Perdata 1 HAK WARIS ANAK ANGKAT, ANAK KANDUNGdan ANAK DILUAR NIKAH Hak waris adalah hak seseorang untuk mendapatkan harta milik pewaris. Seseorang yang mendapat hak waris ini disebut ahli waris. Adapun perihal waris mewaris diatur dalam hukum waris. Hukum waris ( erfrecht ) yaitu seperangkat norma atau   aturan yang mengatur mengenai berpindahnya atau beralihnya hak dan kewajiban ( harta kekayaan ) dari orang yang   meninggaldunia ( pewaris ) kepada orang yang masih hidup ( ahli waris) yang berhak menerimanya. Ataudengan kata lain, hukum waris yaitu peraturan yang mengatur perpindahan harta kekayaan orangyang meninggal dunia kepada satu atau beberapa orang lain. Menurut Mr. A. Pitlo, hukum waris yaitu suatu rangkaian ket entuan – ketentuan, di mana, berhubung dengan meninggalnya seorang, akibat- akibatnya di dal...

Sekilas Mengenal Sosok Tan Malaka

SutanIbrahim atau yang lebih dikenal oleh khalayak ramai dengan sebutan Tan Malaka. Tan Malaka merupakan Pahlawan Nasional yang lahir di Nagari Pandan Gadang, Suliki, Sumatera Barat tanggal 2 Juni 1897, ia wafat di Kediri Jawa Timur, 21 Februari 1949 pada usia 51 tahun. Semasa hidupnya ia merupakan seorang aktivis dan pejuang pergerakan kemerdekaan yang terkenal gigih memperjuangkan kemerdekaan ndonesia. Beliau merupakan seorang tokoh aktivis pejuang nasionalis Indonesia dan merupakan pemimpin komunis indonesia, serta politisi yang mendirikan Partai Murba. Pejuang yang militan, radikal dan revolusioner ini banyak melahirkan pemikiran-pemikiran yang berbobot dan berperan besar dalam sejarah perjuangan kemerdekaan Indonesia. Tan malaka dikenal sebagai tokoh revolusioner yang legendaris namun pemerintah ketika itu menganggap dirinya sebagai pemberontak karena tindakanya yang dianggap ingin menggulingkan pemerintahan yang berkuasa. Dia merupakan sosok yang kukuh mengkritik terha...

Filsafat Pancasila hakikat nilainya bersifat abstrak, umum, universal, dan absolut

FilsafatPancasila hakikat nilainya bersifat abstrak, umum, universal, dan absolut Berdasarkan kausa materialis, nilai pancasila bersumber dan digali dari   nilai-nilai luhur kepribadian bangsa Indonesia yang kemudian dikristalisai dan disepakati oleh para pendiri bangsa sebagai suatu kesepakatan fundamental bagi dasar kehidupan bangsa. Menurut Notonegoro kausa materialis atau bahan dari pancasila adalah bangsa Indonesia sendiri, yaitu terdapat dalam adat kebiasaan, kebudayaan dan agama. Setelah indonesia merdeka dan pancasila diresmikan menjadi dasar filsafat negara, ditambah lagi dengan unsur kenegaraan (Notonegoro, 1975 dalam Suyahmo, 2014:124). Mengenainilai abstrak, umum, universal, dan absolut yang ada dalam pancasila memilikipengertian sebagai berikut: 1.      Isinya sedikit tetapi luas cangkupanya tak terbatas, meliputi segala hal dan keadaan yang terdapat pada bangsa dan negara Indonesia dalam jangka waktu yang tak terbatas. 2.   ...