APAKAH KAMI HARUS SEPERTIMU GIE ?
"Lebih Baik Diasingkan Daripada Hidup Dalam Kemunafikan". Itu adalah sebuah kata yang diucapkan oleh aktivis era 60an Soe Hok Gie. Siapa tak kenal dia, namanya kini begitu luar biasa terkenang kalangan mahasiswa. Gie bak pahlawan dan panutan bagi sebagian mahasiswa. Keberanian Gie kala itu dalam melawan tirani membuatnya mendapat banyak pujian dan namanya terkenang hingga kini.
Gie bagaikan "Pandu" seorang kesatria sakti dalam pewayangan jawa namun mati dalam usia muda. Gie memang telah tiada, kisah heroiknya menjadi sebuah dongeng wajib bagi mahasiswa baru. Dengan harapan semangat perjuanganya akan selalu ada.
Namun kini Indonesia begitu merindukan sosok sepertinya. Tak ada lagi Reenkarnasi sosok Gie tak adalagi semangat perjuangan di hati mahasiswa kini. Sejak mei 1998 mahasiswa tak lagi menjadi aktor penting dalam membangun negri. Mahasiswa kini memandang sebelah mata apa itu arti perjuangan. Hedonis dan apatis itulah cerminan mahasiswa kini. mahasiswa tak lagi kritis dan aktif dalam mengawal kebijakan penguasa, mahasiswa tak lagi peka akan fenomena sosial disekitarnya. mahasiswa kini tak lagi paham akan harapan yang ditumpukan bangsa padanya.
Seperti apa katamu Gie, "Hidup memang penuh dengan kemunafikan" terkadang akupun takut menghadapi kemunafikan itu. tak salah jika kau memutuskan mengasingkan diri. kehidupan kampu yang ideal pun penuh dengan kemunafikan apalagi dengan kehidupan luar. kau pernah bilang bahwa kau terlahir sebagai seorang idealis. lalu bagaimana kau hidup dengan idealitasmu ?
Mahasiswa.. mahasiswaa... apakah kami harus sepertimu gie ? jaman telah berubah tak adalagi tirani seperti dulu. yang ada hanyalah kebingunganku dalam menghadapi hidup yang penuh dengan kemunafikan. sampai saat ini pun aku belum menemukan apa arti mahasiswa. Dunia kampus adalah bagaimana aku berproses mencari jati diri.
Terkadang munul sebuah ketakutan dalam diri untuk menggelorakan sebuah idealitas yang aku anggap benar. entah kenapa jiwa mahasiswaku tak berani menantang dan memperbaiki kemunafikan. seakan hati ini setengah setenga dalam memperjuangkan sematan fasa Maha pada diriku sebagai mahasiswa.
Komentar
Posting Komentar