Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Maret, 2016

lagu yang mengispirasi Good Riddance (Time Of Your Life)

lagu yang sangat menginspirasiku untuk senantiasa melakukan yang terbaik greenday _ good riddance Good Riddance (Time Of Your Life) "Good Riddance (Time Of Your Life)" Another turning point, a fork stuck in the road Time grabs you by the wrist, directs you where to go So make the best of this test, and don't ask why It's not a question, but a lesson learned in time It's something unpredictable, but in the end is right, I hope you had the time of your life. So take the photographs, and still frames in your mind Hang it on a shelf in good health and good time Tattoos of memories and dead skin on trial For what it's worth it was worth all the while It's something unpredictable, but in the end is right, I hope you had the time of your life.  It's something unpredictable, but in the end is right, I hope you had the time of your life.  It's something unpredictable, but in the end is right, I hope you...

kodrat monopluralis manusia vs liberalisme dan komunisme

Sifatkodrat monopluralis manusia relevansinya dengan ideologi liberal dan ideologisosialis komunis             Sifat kodrat “monopluralis” manusia menurut Notonegoro adalah sifat kodrat manusia yang terdiri atas: susunan kodrat monodualis jiwa dan raga, sifat kodrat monodualis makhluk individu dan makhluk sosial, kedudukan kodrat monodualis makhluk yang berdiri sendiri dan makhluk tuhan. Dimana itu merupakan substansi pokok didalam pancasila secara ontologis (Notonegoro,1975,dalam Suyahmo, 2014:188). Hakikatkodrat manusia monopluralis itu mendasari sila-sila pancasila secara bulat utuhsebagaimana tertuang didalam UUD 1945. Kedudukan monodualis makhluk berdirisendiri dan makhluk tuhan menjelma menjadi sila Ketuhanan Yang Maha Esa; sifatmonodualis makhluk individu dan makhluk sosia terjelma menjadi sila keduakemanusiaan yang adil dan beradab, sila persatuan Indonesia, Sila kerakyatanyang dipimpn oleh hitmat kebijaksanaan dala...

Agama dan pancasila dalam kacamata ontoligis

            Secara ontologis menurut Notonagoro, yang menjadi substansi pokok didalam Pancasila ialah hakikat kodrat manusia “monoplularis” yang terdiri atas : susuan kodrat monodualis jiwa dan raga, sifat kodrat monodualis makhluk individu dan makhluk sosial, kedudukan kodrat monodualis makhluk berdiri sendiri dan makhluk Tuhan (Notonagoro, dalam Suyahmo, 2014: 188). Lebih lanjut dijelaskan oleh Suyahmo, bahwa dasar ontologi Pancasila sebagai dasar falsafah negara adalah hubungan vertikal antara manusia dengan Tuhan yang menjelma menjadi sila pertama, sedangkan hubungan horisontal antar manusia menjelma menjadi sila kedua, ketiga, keempat dan kelima (Suyahmo, 2015: 189).             Sehingga Agama dalam perspektif ontologi Panasila tidak akan terpisahkan dengan hubungan vertikal antara manusia dengan Tuhan. Tuhan dalam kajian ontologis disebut sebagai “Kausa Prima” ata...

Wisuda Berbeda Dengan Ambil Raport : Momok Bagi Para Jomblo

Hal yang paling ditunggu bagi seorang mahasiswa adalah kelulusan atau wisuda. Moment ini menjadi sebuah kebanggaan tertinggi pagi para mahasiswa untuk melepas status kemahasiswaanya. Tidak heran dalam kesempatan ini kebahagiaan meliputi berbagai  berbagai pihak tidak hanya dia yang diwisuda. Tetapi juga teman, sahabat, orang tua, keluarga dan juga orang terkasih bagi mereka yang beruntung memiliki seorang kekasih di moment wisuda. Moment wisuda ini menjadi sebuah moment yang sangat penting dalam perjalanan hidup seseorang. Dimana bagi para mahasiswa moment ini merupakan pintu gerbang yang mmenghantarkan mereka untuk menapaki hidup yang sebenarnya yaitu kehidupan dalam masyarakat. Sehingga banyak orang yang bilang bahwa wisuda berbeda dengan ambil raport.  Tentu kita bertanya apa yang membuatnya beda ? wisuda yang dianggap sebagai pengantar bagi kehidupan dalam masyarakat menyimpan pengharapan dalam diri para mahasiswa. Dimana jika dalam pengambilan raport dulu di ...

LGBT, Kajian Moral dalam kacamata HAM dan Agama

Jika kita berbicara LGBT maka ada dua pihak yang dibenturkan. Yaitu pihak pro dengan pengakuan LGBT yang selalu bertameng pada perlindungan HAM , dan pihak kontra yang mengatasnamakan moral dan Agama. Tentu saja hal tersebut menjadi sangat menarik jika kita telaah lebih lanjut. Apalagi jika kita berbicara LGBT di Indonesia dalam hal ini kita kaji dalam filsafat moral. Jika kita lihat dari kaamata HAM , dimana pernyataan diatas menyatakan bahwa “Perlilaku manusia LGBT dari kacamata HAM (Hak Asasi Manusia) sepanjang keduanya saling mencintai, maka secara moral, orang tersebut perilakunya adalah baik dan benar” maka timbul pertanyaan, tunggu dulu HAM yang mana ? Dimana sejatinya HAM adalah hak yang paling hakiki yang dimiliki manusia sejak lahir sebagai suatu anugrah dari Tuhan. Oleh karenanya jika kita berbicara masalah HAM tentu kita harus berbicara mengenai manusia, yaitu hakikat dan kodrat manusia. Lalu timbul pertanyaan apakah LGBT itu bersumber dari kodrat seorang manu...